Tahun Baru, Identik Dengan Resolusi Baru?

Sumber gambar: xblankjacke.blogspot.com

Letusan kembang api mengudara dari berbagai penjuru. Tiupan terompet ribuan orang membahana memenuhi malam. Sebagian lainnya bersorak-sorai menikmati perayaan tahun baru bersama keluarga. Setiap tahun baru pasti tidak lepas dengan perayaan yang megah dan meriah di setiap negara. Kembang api dan terompet merupakan benda yang selalu ditemui di momentum yang sangat dinanti-nanti ini.

Seperti biasanya, menyambut tahun baru setiap orang pasti sudah mempersiapkan resolusi yang ingin diwujudkan mulai awal tahun ini. Resolusi tahun baru seperti sudah menjadi budaya. Masyarakat menilai, tahun baru adalah saat yang tepat untuk melakukan perubahan. Orang akan menggunakan momentum ini untuk mengevaluasi diri di tahun sebelumnya, meninggalkan cara-cara lama, dan membuka lembaran baru. Namun, beberapa orang menanyakan, kenapa harus menunggu tahun baru untuk memulai sesuatu yang baru?

Mempersiapkan resolusi baru sudah menjadi budaya tersendiri di tahun baru. Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resolusi diartikan sebagai pernyataan tertulis yang biasanya berisi tentang suatu hal. Resolusi adalah berupa keinginan yang disertai dengan tujuan. Tradisi resolusi bermula sejak tahun 153 SM. Seorang raja mitos dari Rhoma bernama Janus menjadi simbol dari resolusi.

Pada awal setiap tahun baru, orang-orang Romawi meminta pengampunan dari musuh mereka dan juga saling menukar hadiah. Sejak 400 tahun yang lalu, tahun baru sudah dirayakan di kota Babilonia. Pada waktu itu perayaan besar-besaran berlangsung selama sebelas hari.

Hingga saat ini tradisi tahun baru merupakan satu momen yang berarti dalam kehidupan kita dan sering kali kita mengambil momen ini untuk merenungkan kembali perjalanan hidup kita selama setahun. Momen pergantian tahun dianggap banyak orang sebagai hal yang penting untuk memulai merencanakan target ke depan atau resolusi tahun baru. Agar resolusi-resolusi tidak hanya menjadi keinginan-keinginan belaka dan tidak mudah terlupa begitu saja bila euforia tahun baru ini sudah berlalu, maka diperlukan cara-cara yang kreatif.

Yang pertama adalah menjalankan resolusi secara konsisten, dengan membuat urutan-urutan hal yang akan dilakukan berdasarkan prioritas utama. Sebagai contoh:
1.         Akan selalu menabung bila ada uang bulanan yang tersisa
2.         Besok akan lebih menjaga kesehatan dengan makan buah dan olahraga teratur, dan seterusnya.

Tulis resolusi-resolusi di tahun 2015 ini pada selembar kertas atau note di ponsel dan sebagainya. Simpan semua catatan tentang tersebut, dan beri tanda apabila sudah berhasil melakukan resolusi itu. Tulis juga di kertas kemudian ditempel di dinding disertai gambar dan foto yang mewakili segala keinginan kita. Hal ini juga akan menambah motivasi dan sebagai pengingat.

Selain itu, membuat resolusi bersama teman-teman akan membuat kita lebih semangat dan percaya diri dalam menjalankannya. Kita juga bisa saling memberi dukungan untuk mencapai resolusi tersebut.

Lalu apa resolusimu di tahun 2015 ini? Apa pun resolusinya, kita gunakan tahun 2015 ini sebaik-baiknya untuk menuju pribadi yang lebih baik sehingga tahun ini bisa menjadi tahun yang lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Selamat Tahun Baru!



Oleh: Sari Jauharoh

0 komentar: